Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran pada Madrasah

MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN PADA MADRASAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Madrasah
Dosen Pembimbing :
Dr. Wahyu Hidayat, M. A.

 












Disusun:
Albar Maulana            1142010007
Asep Sukma                1142010022
Haifa Nuha                  1142010029
Hani Nurjanah             1142010030

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
 BANDUNG
2015 


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah “Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran pada Madrasah” tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen madrasah. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta sahabat-sahabatnya dan kepada umatnya hingga akhir zaman.
Dengan ini kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai sumber referensi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas berbagai sumber referensi baik buku maupun internet demi tersusunnya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan pada umumnya bagi pembaca.   




Bandung , 01 Maret 2015



Penulis

 





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
A.    Latar Belakang ...................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ................................................................. 2
C.     Tujuan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................. 3
A.    Pengertian Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
pada Madrasah ...................................................................... 3
B.     Tujuan Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
pada Madrasah....................................................................... 6
C.     Prinsip Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
pada Madrasah....................................................................... 7
D.    Peran dan fungsi Manajemen Kurikulum dan
Pembelajaran pada Madrasah................................................. 9
E.     Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
pada Madrasah....................................................................... 12
F.      Komponen-Komponen Kurikulum dan Pembelajaran
pada Madrasah....................................................................... 13
G.    Landasan Pengembangan Kurikulum ................................... 19
BAB III PENUTUP......................................................................... 20
A.    Kesimpulan............................................................................ 20
B.     Saran...................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 22

ii
 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manajemen tidak akan terlepas dari kegiatan pembelajaran karena manajemen tersebut merupakan usaha untuk mensukseskan suatu tujuan dalam pendidikan. Diperlukan adanya pengelolaan, penataan, dan pengaturan ataupun kegiatan yang sejenis yang masih berkaitan dengan lembaga pendidikan guna mengembangkan sumber daya manusia agar dapat memenuhi tujuan daripada pendidikan tersebut seoptimal mungkin.
Manajemen kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau upaya bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran khususnya usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.Dalam upaya-upaya tersebut diperlukan adanya evaluasi, perencanaan, dan pelaksanaan yang merupakan satuan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.Sedangkan manajemen pembelajaran ialah suatu sistem dengan komponen-komponen yang saling berkaitan. Komponen-komponen pembelajaran meliputi: peserta didik, guru, bahan ajar, kurikulum, sarana prasarana, serta strategi pembelajaran. Dengan demikian manajemen kurikulum dan pembelajaran saling berkaitan satu sama lain dalam suatu pendidikan, untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen kurikulum salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran dalam pendidikan nasional khususnya madrasah. Di samping itu, kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan terutama lembaga pendidikan islam, sehingga kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan madarasah yang bermutu atau berkualitas. Untuk menunjang keberhasilan kurikulum, diperlukan pengelolaan kurikulum dengan mengenal manajemen modern dengan mengoptimalkan fungsi-fungsi manajemen.
Berdasarkan masalah diatas, kami akan membahasnya dalam makalah yang berjudul “Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran pada Madrasah”


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manajemen kurikulum dan pembelajaran pada madrasah?
2.      Apa saja tujuan, prinsip, fungsi, peran, ruang lingkup dan  komponen-komponen manajemen kurikulum dan pembelajaran pada madrasah?
3.      Bagaimana landasan pengembangan kurikulum?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari manajemen kurikulum dan pembelajaran pada madrasah,
2.      Untuk mengetahui tujuan, prinsip, fungsi, peran, ruang lingkup dan  komponen-komponen manajemen kurikulum dan pembelajaran pada madrasah
3.      Untuk mengetahui landasan pengembangan manajemen kurikulum dan pembelajaran pada madrasah


.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran pada Madrasah
Dalam memahami konsep manajemen kurikulum dan pembelajaran pada madrasah, kita perlu terlebih dahulu mengetahui masing-masing definisinya, apa itu manajemen? apa itu kurikulum? danapa itu  pembelajaran?
Secara etimologis, manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata “manus” yang berarti tangan  dan “agree” yang berarti melakukan. Dalam bahasa Inggris, manajemen bersasal dari kata “manage” yang berarti mengelola. Dan dalam bahasa Arab, manajemen identik dengan kata “dabbara, yudabbiru, tadbiiran” yang berarti mengarahkan, mengelola, melaksanakan, menjalankan, mengatur, dan mengurusi.(Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013:1)
Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2003:1), manajemen diartikan sebagai cara mengelola suatu perusahaan besar. Pengelolaan atau pengaturan dilaksanakan oleh seorang manajer (pengatur/pemimipin)berdasarkan urutan manajemen.
Definisi manajemen mengalami perkembangan dari masa ke masa tergantung kebutuhan organisasi, sehingga istilah manajemen yang dikemukakan oleh para ahli menjadi beragam definisinya. Definisi manajemen yang diutarakan para ahli tidak ada yang dijadikan patokan dalam pelaksanaan manjarial, akan tetapi seoranag manajer harus mampu melaksankan peranannya dalam memilih konsep manajemen yang akan dijadikan landasan dalam organisasi yang dipimpinnya.

3

Definisi manajemen harus dapat menjawab rumusan 5W1H (what, when, who, why, where, dan how).Apa yang diatur? Kapan diatur?Siapa yang mengatur?Mengapa harus diatur?Dimana harus diatur?danBagaimana harus mengaturnya? Keenam pertanyaan tersebut harus di jawab dalam merumuskan teori manajemen.
Para ahli memandang manajemen dari sudut yang berbeda yaitu beberapa ahli memandang manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, ahli lain memandang manajemen sebagai suatu proses dan sebagai suatu profesi.(Badrudin,2013:1)
Secara terminologis, definisi manajemen dikemukakan oleh para ahli dengan redaksi yang berbeda-beda. Menurut G.R. Terry bahwa manajemen adalah suatu proses terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (manage is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in orde to accomplish predetermined objectives).(Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013:1)
Kurikulum dalam perspektif lama dipandang sebagai mata pelajaran yang harus disampaikan kepada para peserta didik, seiring perkembangannya, paradigma tentang kurikulum bergeser menjadi lebih luas. Kurikulum menurut Peter F. Olivia (1982:55) adalah is the plan or program for all experiences which the lener encounters under direction of the school (Kurikulum merupakan sebuah rencana atau program untuk seluruh pengalaman yang dialami oleh para siswa dalam arahan sekolah). (Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013:55)
Untuk memperkokoh pemahaman tentang kurikulum.Ibrahim (2005:3) mengelompokkan kurikulum menjadi tiga dimensi, yaitu kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai sistem dan kurikulum sebagai bidang study.Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olah raga pada zaman yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curere.Pada waktu itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seseorang pelari yang mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat berlari dari mulai start sampai finish.Dari penelusuran konsep, pada dasarnya kurikulum memiliki tiga dimensi pengertian, yakni kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai pengalaman pelajaran dan kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran.(Wina Sanjaya,2008:3-4)
Kalaulah kurikulum dianggap sebagai pengalaman atau seluruh aktivitas siswa, maka untuk memahami kurikulum sekolah, tidak cukup hanya dengan melihat dokumen kurikulum sebagai suatu program tertulis akan tetapi juga bagaiman proses pembelajaran yang dilakukan anak didik baik disekolah maupun diluar sekolah . Hal  ini harus dipahami, sebab kaitannya sangat erat dengan evaluasi keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum, yaitu bahwa pencapaian target pelaksanaan suatu kurikulum tidak hanya diukur dari kemampuan siswa menguasai seluruh isi atau materi pelajaran seperti yang tergambar dari hasil tes sebagai produk belajar, akan tetapi juga harus dilihat proses atau kegiatan siswa sebagai pengalaman belajar. (Wina Sanjaya,2008:7)
Konsep kurikulum sebagai suatu program atau rencana pembelajaran tampaknya diikuti oleh para ahli kurikulum dewasa ini, seperti Donald E. Orlosky dan B.O thanel smith (1978:7) dan Peter F.Oliva (1982:7) yang menyatakan bahwa kurikulum pada dasarnya adalah suatu perencanaan atau program pengalaman siswa yang diarahkan sekolah. Kurikulum sebagai suatu perencanaan tampaknya juga sejalan dengan rumusan kurikulum menurut undang-undang pendidikan kita yang dijadikan sebagai acuan dalam penyelanggaraan sistem pendidikan.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggara kegiatan belajar mengajar. Yang dimaksud dengan isi dan bahan pelajaran iru sendiri adalah susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.(Wina Sanjaya,2008:8) Menurut B.Othanel.Smith, W.O.Stantey dan J. harlan shores memangdang kurikulum sebagai jumlah pengalaman yang secara potensial dapat diberi kepada anak, yang diperlukan agar mereka dapat berpikir dan berkelakuan sesuai dengan masyarakatnya.(Nasution,1986:7-8)
Dari konsep kurikulum diatas, kita bisa memahami bahwa manajemen kurikulum didefinisikan sebagai aktivitas manajemen secara komprehensif terhadap komponen-kompenen dalam kurikulum sehinngga tercapainya tujuan kurikulum yang sudah ditetapkan.Tim dosen administrasi UPI (2006:191) menambahkan bahwa manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.(Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013: 55)
Sedangkan manajemen pembelajaran ialah suatu sistem dengan komponen-komponen yang saling berkaitan. Komponen-komponen pembelajaran meliputi: peserta didik, guru, bahan ajar, kurikulum, sarana prasarana, serta strategi pembelajaran. Manajemen pembelajaran adalah proses pendayagunaan seluruh komponen yang saling berinteraksi (sumber daya pengajaran) untuk mencapai visi dan misi pengajaran. Kedua, manfaat manajemen pembelajaran adalah sebagai aktivitas profesional dalam menggunakan dan memelihara kurikulum (satuan program pengajaran) yang dilaksanakan, Ketiga, secara organisasional pembelajaran atau kegiatan aktivitas pengajaran guru dituntut memiliki kesiapan mengajar dan murid disiapkan untuk belajar, Keempat, dalam menjalankan fungsi manajemen pembelajaran guru harus memanfaatkan sumber daya pengajaran (learning resources) yang ada di dalam kelas maupun di luar kelas.
Dengan demikian manajemen kurikulum dan pembelajaran saling berkaitan satu sama lain dalam suatu pendidikan, untuk mencapai tujuan yang diinginkan.(Mulyasa,2009:27)

B.     Tujuan Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran pada Madrasah
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang ingin dicapai.Dalam skala makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat.Bahkan, rumusan tujuan menggambarkan suatu yang dicita-citakan masyarakat.Misalkan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat Indonesia adalah Pancasila, maka tujuan yang diharapkan tercapai oleh suatu kurikulum adalah membentuk masyarakat yang pancasilais. Dalam skala mikro, tujuan kurikulum berhubungan dengan visi dan misi sekolah serta tujuan-tujuan yang lebih sempit seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan proses pembelajaran.Manajemen kurikulum dan pembelajaran bertujuan untuk:
1.      Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan kualitas interaksi belajar mengajar.
2.      Mengembangkan sumber daya manusia dengaan mengacu pada pendayagunaan seoptimal mungkin.
3.      Pencapaian visi dan misi pendidikan nasional.
4.      Meningkatkan kualitas belajar mengajar disuatu pendidikan tertentu. (Nasution,1986:9)

C.    Prinsip Manajemen Kurikulum dan Pembelajara pada Madrasah 
Untuk mewujudkan manajemen kurikulum dan pembelajaran yang baik, maka kita harus memerhatikan prinsip-prinsip manajemen kurikulum prinsip-prinsip tersebut meliputi:
1.      Berorientasi visi, misi dan tujuan pendidikan
Manajemen kurikulum harus mengoperasionalkan kurikulum untuk mengarah pada visi, misi dan tujuan pendidikan yang telah direncanakan. Karena kurikulum berfungsi sebnagai grand desain pembelajaran sebagai proses menuju visi pendidikan yang telah dirumuskan.
2.      Produktivitas
Manajemen kurikulum harus berorientasi pada hasil maksimal dalam implementasi kurikulum.Oleh karena itu, produktivitas atau pencapaian hasil harus menjadi prinsip dalam mengelola kurikulum.
3.      Demokratis
Manajemen kurikulum harus berorientasi pada kepentingan dan pemenuhan kebutuhan seluruh peserta didik tanpa adanya diskriminasi. Selain itu, prinsip demokrasi ini harus menempatkan tim manajemen dan pelaksana harus sesuai dengan perna fungsinya dalam menjalankan tugas mewujudkan tujuan pendidikan.
4.      Kooperatif
Manajemen kurikulum harus mampu membangun sistem yang solid yang saling mendukung dan saliung melibatkan semua pihak (stakeholder) dalam berpartisifasi mengimplementasikan kurikulum.
5.      Efektifitas dan efesiensi
Prinsip pengelolaan kurikulum mengedepankan efektifitas dan efesiensi dalam implementasinya.Sehingga kompenen yang ada bisa berjalan secara sinergi dalam pencapaian tujuan pendidikan. (Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013:56-57)
Sedangkan pada tahap penyusunan dan pengembangan kurikulum, maka ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
1.      Berorientasi pada pembentukan karakter bangsa
Kurikulum tidak hanya mengedepankan pendidikan yang berorientasi pada pembentukan asi bangsa yang tercermin pada tata cara perilaku kehidupan mereka sehari-hari. Sebagai contoh lahirnya kurikulum 2013 didasari oleh keinginan pemerintah semakin menyadari bahwa telah terjadi degradasi moral terhadap bangsa Indonesia.
2.      Fokus pada minat, bakat danj potensi peserta didik
Kurikulum dengan memfokuskan pada minat, bakat dan potensi yang dimiliki oleh para peserta didik sehingga wahan pengembangan minat, bakat danj potensi yang dimiliki oleh peserta didik.
3.      Flexibily
Penyusuinan kurikulum didasarkan pada prinsi fleksibilitas yang terus berkembang dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, artinya perkembangan kurikulum bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan manusia itu sendiri.
4.      Relevancy
Kurikulum disusun dengan mengedepankan prinsip relevansi dengan kebutuhan peserta didik, masyarakat dan masa depan bangsa. Sehingga desain kurikulum lebih menekankan pada kemampuan dalam menghasilkan karya nyata bagi kehidupan. Sehingga apa yang diberikan dalam proses pembelajaran memiliki relevansi dengan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
5.      Komprehensif
Kurikulum disusun secara komprehensif. Substansi kurikulum berorientasi pada seluruh kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik, baik dari ranah kognitif, efektif maupun psikomotorik.(Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013:57-58)

D.    Fungsi dan Peran Manajemen Kurikulum& Pembelajaran pada Madrasah
Prinsip-prinsip manajemen kurikulum diatas diharapkan mampu mengoptimalkan peran dan fungsi kurikulum dalam dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Beberapa fungsi kurikulum yang dirumuskan oleh Tim dosen pengembangan kurikulum UPI antara lain:
1.      Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function)
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, siswa diharapkan mampu mengikuti perkembangan lingkungan yang terus bergerak dinamis.Tidak hanya itu, kurikulum juga harus mengarahkan siswa agara mampu menjadi solusi bagi permasalahan yang ada di lingkungannya. (Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013:58)
2.      Fungsi Integrasi (the integrating function)
Dalam mengimplementasikan funsi kurikulum sebagai fungsi integrasi, maka kurikulum harus mampu memfalisitasi siswa menjadi pribadi yang utuih dalam system social. (Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013:58)
3.      Fungsi Diferensisai (the differentiating function)
Setiap individu sisw memiliki perbedaan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya, oleh karena itu kurikulum berfungsi sebagai wadah dalam memberikan pelayanan kepada siswa.Disinilah prinsip demokratis pendidikan menjadi dasar dalam pengembangan kurikulum. (Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013:58)
4.      Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)
Kurikulum untuk didesain untuk memfasilitasi siswanya agar mampu melanjutkan ke jenjang berikutnya, kurikulum juga diharapkan mampu membentuk siswa untuk siap hidup di tengah masyarakat ketika ia tidak lagi berada pada jenjang pendidikan. (Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013:59)
5.      Fungsi Pemilihan (the selective function)
Kurikulum juga dirancang dalam rangka memfasilitasi siswa agar mampu memilih program studi atau jurusan yang sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya.Fungsi ini memiliki hubungan yang erat dcengan fungsi diferensisi sebagai landasan terhadap perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu. (Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013:59)
6.      Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)
Fungsi ini mempersiapkan para siswa untuk mampu mendiagnosis potensi dan kelemahan yang dimilikinya, sehingga ia mampu mengembangkan dan potensi dan mampu menjadikan kelemahannya sebagai control dan motivasi untuk selalu memperbaiki diri. (Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013:59)
Jika dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut McNeil (1990:10-16) isi kurikulum memiliki empat fungsi yaitu :
1.      Fungsi pendidikan umum (common and general education)
yaitu fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
2.      Suplementasi (Supplementation)
Kurikulum sebagai alat pendidikan harusnya dapat memberikan pelayanan kepada setiap siswa sesuai dengan perbedaan tersebut.Dengan demikian setiap anak memiliki kesempatan untuk menambah kemampuan dan wawasan yang lebih baik sesuai dengan minat dan bakatnya.
3.      Eksplorasi (exploration)
Kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing-masing siswa, melalui  fungsi ini siswa diharapkan dapat belajar sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga memungkin mereka agar belajar tanpa paksaan.
4.      Keahlian (spesialization)
Berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan keahliaanya di dasarkan atas minat dan bakat siswa.Dengan demikian, kurikulum harus memberikan pilihan berbagai bidang keahlian, misalnya perdagangan,pertanian,industri atau disiplin akademik. (Wina Sanjaya,2008:10-16)
Fungsi manajemen kurikulum diantaranya adalah:
1.      Meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam proses kegiatan belajar mengajar
2.      Meningkatkan relevansi kurikulum dengan kebutuhan siswa sesuai dengan tuntunan dan perkembangan dalam sistem sosial
3.      Menciptakan peluang yang sama bagi para siswa untuk mengembangkan potensi, miinat dan bakat yang dimilikinya. (Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013: 59-60)
Komponen dalam sistem pendidikan, paling tidak kurikulum memiliki 3 peran yaitu:
1.      Peran konservatif
Melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu.
2.      Peran kreatif
Dalam peran kreatif ,kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakatyang senantiasa bergerak maju secara dinamis.
3.      Peran kritis dan Evaluatif
Kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dipertahankan, dan niali atau budaya baru yang mana yang harus dimiliki anak didik.Dalam rangka inilah peran kritis dan evaluatif kurikulum diperlukan. Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat unutk  kehidupan anak didik. (Wina Sanjaya,2008:10-16)

E.     Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran pada Madrasah
Ruang lingkup manajemen kurikulum dan pembelajaran pada madrasah yaitu;
1.      manajemen perencanaan kurikulum
Pengertian kurikulum sebagai mata pelajaran ynag harus dikuasai oleh anak didik, dalam proses perencanaannya memiliki ketentuan sebagai berikut:
a.       Perencanaan kurikulum biasanya menggunakan judgment ahli bidang studi. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor sosial dan faktor pendidikan.
b.      Dalam menentukan dan menyeleksi kurikulum perlu mempertimbnagkan beberapa hal seperti tingkat kesulitan,minat siswa,urutan bahan pelajaran, dan lain sebagainya.
c.       Perencanaan dan implementasi kurikulum ditekankan kepada pengguna metode dan strategi pembelajaran yang memungkinkan anak didik dapat menguasai materi pembelajaran, semacam menggunakan pendekatan ekspositori.(Wina Sanjaya,2008:5)
2.      manajemen pelaksanaan kurikulum
3.      supervisi pelaksanaan kurikulum
4.      penilaian kurikulum
5.      perbaikan kurikulum
6.      desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum
Yoyon Bachtiar Iriyanto (2010:103) mengungkapkan bahwa pada tahapan implementasinya, kurikulum pada era desentralisasi harus memenuhi syarat dasar dalam menetapkan jenis kurikulum yang akan disusun dan dikembangkan, diantaranya:
a.       Kurikulum dikembangkan berdasarkan minat dan bakat peserta didik
b.      Kurikulum berkaitan dengan karakteristik poetensi wilayah seperti sumber daya alam, ekonomi, sosial budaya yang dikembangkan secara nyata sebagai dasar penguatan sektor usaha ekonomi masyarakat
c.       Jenis keterampilan ditetapkan bersama oleh pengelola program bersama dengan peserta didik, orang tua, tokoh masyarakat dan mitra kerja.(Nana Sudjana,1996:118)

F.     Komponen-Komponen Kurikulum dan Pembelajaran pada Madrasah
Kurikulum sebagai suatu system keseluruhan memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang alinnya, yakni;
1.      Tujuan kurikulum
Tujuan kurikulum tiap satua pendidikan harus mengacu kearah pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum  menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan nasional khususnya dalam peningkatan sumber daya manusia yang bekualitas umumnya. Tujuan ini dikategorikan sebagai tujuan umum kurikulum;
a.       Bidang studi Bahasa dan Seni
b.      Bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial
c.       Bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam
d.      Bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Setiap mata pelajaran memiliki tujuan sendiri dan berbeda dengan tujuan yang hendak dicvapai oleh mata ajara lainnya.Tujuan mata ajaran merupakan penjabaran dari tujuan kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Sebagai contoh, kita pilih tujan mata ajaran berhitung, sebagai berikut;
a.       Menanamkan, memupuk dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan berhitung yang praktis
b.      Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kritis dalam pola berpikir abstrak. Sehingga mampu memecahkan soal-soal yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari
c.       Menanamkan, memupuk dan mengembangkan kemampuan untuk hemat dan pandai membagi waktu, rasional dan ekonomis
d.      Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan sikap gotong royong, jujur, serta percay kepada diri sendiri. (Oemar Hamalik,2009:23-25)
2.      Materi Kurikulum
Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum.dalam Undang-Undang Pendidikan tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan, bahwa …”isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional”. Sesuai dengan rumusan tersebut, isi kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut;
a.       Materi kurikulum berupa bahan pelajaran yang terdiri dari bahn kajian atau topic-topik pelajarang yang dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran
b.      Materi kurikulum mengacu pada pencapaian masing-masing satuan pendidikan. Perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh perbedaan satuan pendidikan tersebut
c.       Matei kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang hendak dicapai melalui materi kurikulum
Materi kurikulum mengandung aspek-aspek tertentu sesuai dengan tujuan kurikulum, yang meliputi :
a.       Teori, ialah sepernagkat konstruk atau konsep, definisi dan posisi yang saling berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan mensfesifikasi hubungan-hungan antar variable-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut
b.      Konsep, adalah suatu abstraksi yang dibentuk oleh generalisasi dari kekhususan-kekhususan. Konsep adalah definisi singkat dan sekelompok fakta atau gejala
c.       Generalisasi, adalah kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian
d.      Prinsip, adalah penelitian utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep
e.       Prosedur, adalah suatu seri langkah yang berrutan dalam materi pelajaran yang harus dilakukan oleh siswa
f.       Fakta, adalah sejumlah informasi khusus dari materi yang dianggap penting, terdiri dari terminology, orang dan tempat dan kejadian
g.      Istilah, adalah pembendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan dalam materi
h.      Contoh atau ilustrasi, ialah suatu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memperjelas suatu uraian atau pendapat
i.        Definisi, adalah penjelasan tentang makna atau pengertian suatu hal/suatu kata dalam garis besarnya
e.       Preposisi, adalah suatu pernyataan atau theorem, atau pendapat yang tak perlu diberi argumentasi. Preposisi hamper sama dengan asumsi dan paradigma. (Oemar Hamalik,2009:25-26)
3.      Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
Metode atau strategi pembelajaran menempati fungsi yang penting dalam kurilkulum, karena memuat btugas-tugas yang penting perlu dikerjakan oleh siswa dan guru.Karena itu penyusunannya hendak berdasarkan analisa tugas yang mengacu pada tujuan kurikulum dan berdasarkan perilaku awal siswa. Dalam hubungan ini, ada tiga alternative pendekatan yang digunakan yakni :
a.       Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran, diman materi pembelajaran merupakan bersumber dari mata ajaran. Penyampaiannya dilakukan melalui komunikasi antar guru dan siswa. Siswa sebagai penerima pesan, bahan pelajaran adalah pesan itu sendiri. Dalam rangkaian komunikasi tersebut dapat digunakan berbagai metode mengajar
b.      Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran didasarkan pada kebutuhan, minat dan kemampuan siswa. Dalam pendekatan ini lebih banyak digunakan metode dalam rangka individualisasi pembelajaran. Seperti belajar mandiri, belajar modular, paket belajar dan sebagainya
c.       Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat. Pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan sekolah dan masyarakat untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Prosedur yang di tempuh ialah dengan mengundang masyarakat ke sekolah atau siswa berkunjung ke masarakat. Metode yang digunakaan terdiri dari; karyawisata, nara sumber, kerja pengalaman, survey, proyek pengabdian/pelayanan masyarakat, berkemah dan unit.(Oemar Hamalik,2009:26-27)
4.      Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum merupakan pola atau rancangan kurikulum sehingga kurikulum tersusun secara sistematik dan mudah dipahami. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menyusun organiasasi kurikulum, diantaranya adalah :
a.       Ruang Lingkup (scope)
Dalam menyusun oraganisasi kurikulum, kita harus memperhatikan kurikulum yang mencakup mata pelajaran yang akan diajarkan, hal ini penting dalam proses implementasi prinsip relevansi dalam penyusunan kurikulum. Prinsip ini  menyesuaikan ruang lingkup kurikulum dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, pemahaman terhadap kebutuhan peserta didik mutlak diketahui sebelum menyusun kurikulum
b.      Urutan (sequence)
Urutan (sequence) dala organisasi kurikulum juga perlu  diperhatikan dalam menyususn dengan jalur dan jenjang pendidikan yang ditempuh oleh peserta didik. Ini penting untuk mengahasilkan sebuah kurikulum yang sistematis sehingga sesuai dengan jalur, jenjang dan jenis pendidikan.


c.       Kedalaman (Deepness)
Tingkat kedalaman dalam organisasi kurikulum penting untuk menyesuaikan diri dengan jenjang pendidikan yang ditempuh oleh peserta didik.
d.      Kontinuitas
Kontinuitas menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan organisasi kurikulum. Aspek kontinuitas ini akan berpengaruh terhadap keberlanjutan dan relevansi antara satu jenjang dengan jenjang selanjutnya.(Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini,2013:60-61)
5.      Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum adalah program pedoman penyelenggaraan kegaiatan belajar mengajar.Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan nelajar siswa. Berdasarkan informasi itu dapat dibuat keputusan tentang kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang diperlukan.(Oemar Hamalik,2009:159)
Adapun sasaran evaluasi hasil belajar adalah :
a.       Ranah Kognitif (pengetahuan/pemahaman)
1.      Sasaran penilaian aspek pengenalan (recognition)
2.      Sasaran penilaian aspek mengingat (recal)
3.      Sasaran penilaian aspek pemahaman (comprehension)
b.      Ranah Afektif
1.      Aspek penerimaan
2.      Sambutan
3.      Aspek penilaian
4.      Aspek organisasi
5.      Aspek karakteristik diri dengan suatu nilai atau kompleks nilai
c.       Ranah keterampilan
1.      Aspek keterampilan kognitif
2.      Aspek keterampilan psikomotorik
3.      Aspek keterampilan reaktif
4.      Aspek keterampilan interaktif (Oemar Hamalik,2009:161-163)
Adapun pengenaan evaluasi :
a.       Makna evaluasi kurikulum
Sebagai suatu proses mempertimbangkan untuk memberi nilai dan arti terhadap suatu kurikulum tertentu. yang di maksud kuriukulum disinih adalah rencana yang mengatur tentang isi dan tujuan pendidikan serta cara digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Dengan kata lain dalam  konteks ini adalah kurikulum sebagai sebuah dokumen atau kurikulum tertulis.
b.      Ruang lingkup evaluasi kurikulum
1.      Evaluasi kurikulum sebagai suatu program atau dokumen
2.      Evaluasi tujuan pendidikan; merupakan salah satu komponen yang ada di dalam dokumen kurikulum, Evaluasi kurikulum sebagai dokumen adalah
3.      Evaluasi terhadap tujuan, setiap mata pelajaran terdapat tujuan.
4.      Evaluasi terhadap isi/materi kurikulum; yang di maksud dengan isis atau materi kurikulum adalah seluruh poko bahasan yang diberikan dalam setiap mata pelajaran.
5.      Evaluasi terhadap strategi pembelajaran
6.      Evaluasi terhadap program penilaian; adalah evaluasi terhadap program penilaian
c.       Evaluasi pembelajaraan  sebagai implementasi kurikulum
Kurikulum dan pembelajaran adalah dua sisi dari satu uang logam yang masing-masing pentingnya.(Wina Sanjaya,2008:299-313)
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.Kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya.(Ahmad Zayadi,2005:38)
G.    Landasan Pengembangan Kurikulum
Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dn kesesuaian dengan lingkungan. Kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.Sejalan dengan ketentuan tersebut, perlu ditambahkan bahwa pendidikan nasional berakar pada kebudayaan nasional dan pendidikan nasional berdsarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Berdasarkan ketentuan dan konsep-konsep tersebut, pengembangan kurikulum agar berlandaskan faktor-faktor sebagai berikut:
1.      Tujuan filsafat dan pendidikan nasional yang dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan institusional yang pada gilirannya menjadi landasan dalam merumuskan tujuan kurikulum suatu satuan pendidikan
2.      Sosial budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat kita
3.      Perkembangan peserta didik, yang menunjukkan pada karakteristik perkembangan peseryta didik
4.      Keadaan lingkungan, yang dalam ari luas meliputi lingkungan manusiawi (interpersonal), lingkunghan kebudayaan termnasuk iptek (kultur), dan lingkungan hidup (biokelogi), serta lingkungan alam (geoekologis)
5.      Kebudayaan pembangunan, yang mencalkup kebutuhan pembangunan di bidang ekonomi, kesejahteraan rakyat, hukum, hankam, dan sebagainya
6.      Perkembangan ilmu pengetahuan dan terknologi yang sesuai dengan system nilai dan kemanusiaan serta budaya bangsa
Keenam faktor tersebut saling sangan kait-mengait antara satu dengan yang lainnya. (Oemar Hamalik,2009:18-19)




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar. Manajemen pembelajaran adalah proses pendayagunaan seluruh komponen yang saling berinteraksi (sumber daya pengajaran) untuk mencapai visi dan misi pengajaran.
Dengan demikian manajemen kurikulum dan pembelajaran saling berkaitan satu sama lain dalam suatu pendidikan, untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2.      Manajemen kurikulum dan pembelajaran bertujuan untuk: (1) Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan kualitas interaksi belajar mengajar; (b) Mengembangkan sumber daya manusia dengaan mengacu pada pendayagunaan seoptimal mungkin; (c) Pencapaian visi dan misi pendidikan nasional; (d) Meningkatkan kualitas belajar mengajar disuatu pendidikan tertentu.
Prinsip-prinsip manajemen kurikulum dan pembelajaran pada madrasah meliputi; berorientasi visi, misi dan tujuan pendidikan, produktivitas, demokratis, kooperatif, efektifitas dan efesiensi.

20
Beberapa fungsi kurikulum yang dirumuskan oleh Tim dosen pengembangan kurikulum UPI antara lain: fungsi penyesuaian (the adjustive or adaptive function), fungsi integrasi (the integrating function), fungsi diferensisai (the differentiating function), fungsi persiapan (the propaedeutic function), fungsi pemilihan (the selective function), fungsi diagnostik (the diagnostic function).
Komponen dalam sistem pendidikan, paling tidak kurikulum memiliki 3 peran yaitu: peran konservatif, peran kreatif dan peran kritis dan evaluative.
Ruang lingkup manajemen kurikulum dan  pembelajaran pada madrasah; manajemen perencanaan, manajemen pelaksanaan kurikulum, supervisi pelaksanaan kurikulum, penilaian kurikulum, perbaikan kurikulum, desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum.
Kurikulum sebagai suatu system keseluruhan memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang alinnya, yakni; tujuan kurikulum, materi kurikulum, metode, organisasi kurikulum dan evaluasi.
3.      Berdasarkan ketentuan dan konsep-konsep tersebut, pengembangan kurikulum agar berlandaskan faktor-faktor sebagai berikut: tujuan filsafat dan pendidikan nasional, sosial budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat, perkembangan peserta didik, keadaan lingkungan, kebudayaan pembangunan, perkembangan ilmu pengetahuan dan terknologi.

B.     Saran
Mempersiapkan manajemen madrasah bermutu penting terutama berkenaan dengan manajemen kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan di madrasah, baik itu dilakukan oleh para guru, komite madrasah, kepala sekolah, dan pihak pihak yang terkait dengan mengembangkan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.




DAFTAR PUSTAKA

Jaja Jahari & Amirulloh Syarbini. Manajemen Madrasah. 2013. Alfabeta
Badrudin. Dasar-Dasar Manajemen. 2013. Alfabeta
Wina sanjaya. Kurikulum dan Pembelajaran. 2008. Kencana
Nasution. Asas-Asas Kurikulum. 1986. Sinar Baru Algesindo
Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. 2009. Bumu Aksara
Suryono. Belajar dan Pembelajaran. 2011. PT Remaja Rosdakarya
Nasution. Asas-Asas Kurikulum. 1986. Kencana
Nana Sudjana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. 1996. Sinar Baru Algesindo
Mulyasa. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2009. Bumi Aksara
Ahmad Zayadi. .Desain Pengembangan Madrasah. 2005. DIRJEN Kelembagaan Agama Islam.




Komentar

Postingan Populer